PACEMPAPUA- Artha Graha Group sebagai salah satu kelompok bisnis terkemuka di Indonesia yang didirikan Tomy Winata telah memutuskan berpartisipasi dalam proses penyelesaian pembangunan Gereja Katolik Katedral Kristus Raja, Keuskupan Jayapura yang terletak di jantung Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua.
Dari Jayapura, Sabtu (17/9) Tiffanews.com melaporkan, kepastian dukungan PT Artha Graha Group untuk berpartipasi dalam proses penyelesaiaan pembangunan Gereja Katedral itu disampaikan pemimpin umat Katolik Keuskupan Jayapura, Uskup Leo Laba Ladjar, OFM dan Pastor Robertus Lamba Tangdilinting selaku penanggungjawab pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja setelah pihaknya mendapatkan pemberitahuan dari utusan pimpinan Artha Graha Group belum lama ini.
“Benar, bahwa Artha Graha Group sudah bersedia membantu dalam proses penyelesaian pembangunan Gereja Katedral Jayapura dalam bentuk sumbangan material bangunan. Pihak Pantia pembangunan sedang mengurus semua itu,” kata Uskup Leo Laba Ladjar.
Di tempat terpisah, Pastor Robertus mengatakan, pihaknya telah menginformasikan kabar yang menggembirakan dari pimpinan Artha Graha Group kepada semua anggota pantia pembangunan gereja Katedral Kristus Raja.
“Tentu saja umat sudah mengetahui kabar baik ini. Kepada Artha Graha kami mengusulkan agar mereka memilih salah satu dari beberapa jenis material bangunan yang kami tawarkan untuk dibantu seperti marmer untuk panti imam di dalam kapel dan gereja, atau granit untuk lantai badan gereja dan kapel, serta AC. Terserah, pihak Artha Graha Group mau membantu material bangunan yang mana,” kata Pastor Robertus.
Patut diketahui bahwa pucuk pimpinan Artha Graha Group, Tomy Winata, memutuskan untuk berpartisipasi dalam proses penyelesaaian pembangunan Gereja Katedral Jayapura setelah Uskup Leo Laba Ladjar, OFM pada awal Juli 2022 mengirimkan surat kepada Tomy Winata selaku Pendiri Yayasan “Artha Graha Peduli”.
“Pada kesempatan yang baik ini, kami mengetuk Hati Bapak Tomy Winata bersama keluarga dan seluruh rekan usaha yang Bapak Pimpin untuk berkenan ikut serta bergotong-royong, berat sama dipikul – ringan sama dijinjing dalam rangka menyelesaikan pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja, Jayapura, Provinsi Papua,” tulis Uskup Leo Laba Ladjar,OFM.
Lebih lanjut, Uskup Leo menulis, sambil berdoa dengan tekun dalam penantian datangnya keputusan Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka purna tugas karya bakti selaku Uskup Keuskupan Jayapura, kami sangat mendambakan dipercepatnya penyelesaian pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja yang sudah dimulai sejak Agustus 2016.
Bantuan tulus dari Bapak Tomy bersama keluarga dan segenap karyawan perusahaan, lanjut Uskup Leo dapat diberikan dalam bentuk material (bahan) bangunan atau dana tunai yang dikirim ke : “Pembangunan Gereja Katedral” Bank Mandiri Nomor Rek: 154 – 00 – 9900000 – 6 atau “Pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja” BRI No.Rek: 2141 – 01 – 001556 – 50 – 3, atau, “Panitia Pemb. Gereja Katedral” Bank Papua, No.Rek: 1000202018340.
Mengakhiri suratnya, Uskup Leo mengatakan, segala budi baik Bapak Tomy Winata bersama keluarga dan segenap karyawan perusahaan akan selalu didoakan umat Katolik saat mereka beribadah khusuk di Gereja Katedral ini dan dikenang abadi seluruh masyarakat di Tanah Papua.
Salah seorang tokoh umat Katolik Tanah Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, masyarakat seluruh Tanah Papua terutama masyarakat Asli Tanah Papua tentu saja menyatakan rasa gembira sembari mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pendiri Artha Graha Group, Tomy Winata yang dalam kesibukan mengurus bisnisnya yang bertaraf internasional, masih juga meluangkan sedikit waktu dan perhatian serta memberikan sumbangan tulus kepada umat Katolik di Tanah Papua khususnya di Keuskupan Jayapura.
“Hanya dengan ucapan terimakasih yang tulus saja yang dapat disampaikan masyarakat asli di Tanah Papua kepada bapak Tomy Winata bersama keluarga dan semua karyawan perusahaannya. Kebaikannya hanya dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kami berdoa agar diberikan kesehatan dan umur panjang bagi bapak Tomy sekeluarga serta diberikan kemudahan dan kelancaran usaha bisnisnya di tingkat nasional dan internasional,” kata Aloysius Giyai.
Aloysius mengatakan, Tomy Winata itu bukanlah orang baru bagi masyarakat Papua di Tanah Papua ini.
“Tomy Winata adalah salah satu pengusaha sukses yang punya Hati untuk orang kecil, miskin dan terpinggirkan. Dia punya Hati untuk Papua. Dia punya ikatan emosional sangat kental dengan masyarakat dan Tanah Papua karena ketika masih berusia muda, pemuda gagah Tomy Winata sudah berlanglang buana merintis usaha bisnis di Tanah Papua. Beliau kenal baik orang Papua dan memahami secara baik karakter orang asli Papua. Kita patut berdoa untuknya dan berterimakasih kepadanya,” katanya.
Sebagai informasi, Gereja Katedral Jayapura adalah Gereja Induk yang berada di Keuskupan Jayapura, Papua. Selain Keuskupan Jayapura di Tanah Papua masih terdapat empat Keuskupan lainnya yaitu Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agats, Keuskupan Timika dan Keuskupan Sorong Manokwari.
Sebagai Gereja Induk di Provinsi Papua, dengan menyadari pesatnya perkembangan jaman mulai dirasakan kepasitas Gereja Katedral Jayapura sudah tidak representative lagi sehingga umat mulai memikirkan membangun Gedung Gereja yang baru yang lebih luas dari bangunan sebelumnya agar dapat menampung umat yang jumlahnya semakin banyak dari tahun ke tahun.
Berdasarkan perencanaan, total biaya yang diperlukan untuk membangun gereja ini sebesar Rp88 Milyar lebih.
Sumber biaya pembangunan diawali dengan kegiatan penggalangan dana di antara umat sendiri melalui system “Ebamukai” yaitu membentangkan tikar di tanah untuk kumpulkan uang koin secara spontanitas ala tradisi masyarakat asli Papua, kemudian sumbangan para donatur dalam bentuk material bangunan maupun uang dan juga bantuan dari berbagai instansi pemerintah dan swasta. * (ade/bn)