Judul : Kaum Muda Kingmi Bangkit Berubah Menjadi Penentu Masa Depan
Penulis : Yefri Edowai, ST. MM. M.Th
Penyunting : Irma Yanti Pebriani Purba, S. Psi
15 x 23 cm
x + 258 halaman
Penerbit : Tollelegi, September 2022
Kaum Muda Kingmi merupakan tulang punggung atau pondasi yang dipersiapkan untuk gereja, pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan hari ini bahkan dipersiapan untuk pembangunan masa depan Papua. Melalui berbagai program yang dicanangkan oleh gereja dan pemerintah, salah satunya adalah kegiatan Program Kerja yang dilaksanakan oleh Departemen Pelayanan Pemuda Kingmi di Tanah Papua, maka harapannya kaum muda Kingmi mampu menghadapi tantangan atau situasi dalam perkembangan zaman yang disebut zaman era globalisasi,dan modernisasi.
Dalam konteks relevansi iman Kristen di tengah-tengah kehidupan kaum muda Kingmi sebagai tulang punggung Gereja, pemerintah dan masyarakat di Tanah Papua, kaum muda Kingmi dapat meningkatkan ketekunan dalam kejujuran dan mampu untuk mengasah dan meningkatkan setiap potensi yang dimiliki. Potensi itu disalurkan melalui kreativitas, dinamika, dan idealisme yang setiap saat mampu hadir dan berperan dalam pembangunan dan pelayanan dalam kegiatan gereja dan pemerintah di Tanah Papua. Berperanan dalam pembangunan di Tanah Papua, itu berarti harus mampu ambil bagian menentukan setiap proses perubahan sosial dan pergeseran nilai-nilai dalam jemaat dan masyarakat, bukan hanya sekedar ikut-ikutan.
Buku “Kaum Muda Kingmi Bangkit Berubah Menjadi Penentu Masa Depan” ini, terdiri dari enam bagian yakni ; 1) Memahami penerapan penginjilan Injil Empat Berganda; 2) Kaum muda Kingmi Bangkit; 3) Kaum Muda Kingmi berubah; 4) Kaum Muda Kingmi yang Kuat; 5) Kaum Muda Kingmi dan Pelayanan; 6) Kaum Muda Kingmi adalah Penentu Masa Depan; dan 7) Pedoman Tata Kerja Departemen Pelayanan Pemuda Kingmi.
Buku ini diharapkan menjadi pegangan bagi pengurus dan gembala kaum muda sebagai acuan dan pedoman serta membagikan informasi antar kaum muda Kingmi di Tanah Papua. Kita semua perlu bangkit, berubah, kuat, dan menjadi penentu masa depan. Hal yang diungkapkan dalam buku ini kiranya dapat diwujudkan secara perlahan dalam menjalankan program kerja Kaum Muda Kingmi di Tanah Papua baik di tingkat Departemen Sinode, Koordinator, Biro Klasis maupun Kaum Muda di tingkat Komisi Jemaat bahkan secara pribadi maupun secara organisasi.
Bagi kaum muda Kingmi tidak ada pilihan lain dewasa ini selain semakin giat dalam pelayanan gereja, studi dan pekerjaannya dan harus semakin sungguh-sungguh dalam mengembangkan potensi kritis, kreatif dan konstruktifnya. Begitu pun melalui kegiatan-kegiatan kepemudaan, kaum muda dapat berusaha untuk menghasilkan yang terbaik sekaligus siap menghadapi masa depan