JAYAPURA (PB.COM)—Provinsi Papua per Juli 2022 masih kekurangan sebanyak 4.652 orang tenaga penyuluh di bidang pertanian dan peternakan. Padahal sektor pertanian dan peternakan di Papua sangat bagus untuk dikembangkan guna menjaga ketahanan pangan di wilayah ini.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Ir. Samuel Siriwa, saat ini hanya terdapat 897 penyuluh/pendamping atau hanya sekira 14 persen dari total 5.549 kampung yang ada di Papua. Padahal, idealnya satu kampung itu didampingi oleh satu penyuluh, total Kampung di Papua 5.549 kampung.
“Dengan begitu Papua masih kekurangan tenaga penyuluh. Bisa dibayangkan seperti apa kita bekerja kalau begini. Padahal penyuluh ini adalah ujung tombak untuk transfer inovasi dan teknologi agar petani bisa bercocok tanam atau peternak bisa melakukan usahanya,” ujar Siriwa dalam kegiatan ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua di Aula Kantor Dinas Kominfo Papua, Selasa (02/08/2022).
Siriwa menegaskan, potensi lahan dan komoditas lokal di Papua yang sangat besar, tentunya tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal jika tenaga penyuluhnya sedikit. Belum lagi kendala aksesabilitas yang sangat sulit di Papua.
“Penyuluh kami ini kadang kesulitas menjangkau kampung tertentu baik yang ada di wilayah pegunungan maupun lembah,” keluhnya.
Ia menambahkan, jika di tahun 90-an tenaga penyuluh pertanian dan peternakan di Papua bisa mencapai 5.000-an orang, namun karena berbagai faktor sehingga saat ini hanya tersisa 897 orang.
“Pertama, berkurang karena purnabakti, kemudian karena transisi otonomi khusus sehingga banyak yang pulang kampung, ketiga karena tenaga penyuluh direkrut jadi tim sukses saat Pilkada sebab mereka (penyuluh-red) ini dekat dengan para petani,” bebernya.
Meski dengan keterbatasan ini, lanjut Siriwa, berbagai program tetap dilakukan untuk memanfatkan potensi lahan dan komodias lokal yang ada. Hasilnya pun cukup memuaskan, contohnya adanya kenaikan jumlah produksi beras sejak 2013.
“Selama kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe terjadi peningkatan dalam hal penyediaan pangan di Papua. Produksi padi di Papua kini telah mampu memenuhi 65 persen kebutuhan penduduk setempat dari sebelumnya hanya sekitar 57 persen di 2013,” tutupnya. (Gusty Masan Raya/dbs)